#pripramudya

Dongeng tentang Kucing yang Pasti Belum Pernah Kamu Ketahui

#cerpen

Kenapa kucing mengeong?

Kenapa kucing jalannya merangkak?

Kenapa kucing takut air?

Kenapa kucing selalu mengubur kotorannya?

Kalau Kamu ditanya seperti itu, pasti Kamu menjawab “Yaa.. itu emang kelakuan kucing seperti itu, udah dari sononya.”

Percaya nggak percaya, sebenarnya ada cerita atau dongeng tentang asal usul kelakuan kucing ini.

Cerita ini saya baca sewaktu kecil dulu di majalah Bobo, majalah sejuta anak waktu itu, di tahun 90-an.

Cerita ini sangat membekas dan teringat sampai sekarang saking uniknya.

Kucing, waktu duluuuu kala, adalah makhluk yang seperti manusia pada umumnya.

Bisa berbicara, berakal, berpakaian, bersosialisasi, yaaahh punya kehidupan lah, seperti kita dan kucing hidup berdampingan dengan manusia.

Saya lupa nama kucing di cerita ini.

Saya namakan Miluh saja, nama boneka kucing kesayangan putri saya.

Miluh adalah nenek moyangnya kucing. Kucing pertama yang ada di dunia.

Miluh adalah seorang sekucing yang sangat kaya raya, memiliki harta berlimpah. Saudagar terhormat di masanya.

Dia dibantu oleh seorang manusia bernama Kasim.

Kasim, seperti halnya pembantu di kehidupan kita, mengurus segala keperluan Miluh. Mulai dari mengurus rumah, bersih-bersih, masak, sampai dengan membantu usaha Miluh.

Sudah lama Kasim bekerja di tempat Miluh dan Miluh pun sangatlah percaya kepada Kasim.

Namun demikian, Kasim sangatlah penasaran, apa yang membuat Miluh bisa memiliki harta yang berlimpah.

Tanpa usaha dan kerja keras, kenapa Miluh bisa tiba-tiba mendapatkan barang-barang mewah itu?

Singkat cerita, Kasim akhirnya mengetahui, ternyata yang membuat Miluh sangat Sultan adalah karena cincin jimat yang selama ini dikenakannya.

Sejak mangetahui hal ini, Kasim memiliki rencana dan niat untuk merebut cincin itu dari jari Miluh.

Kalau aku punya cincin itu, aku pasti juga akan jadi kaya raya, pikirnya.

Setelah menunggu cukup lama, kesempatan untuk menjalankan niatnya itu tiba.

Miluh akan ikut pertemuan forum saudagar kaya di luar kota dan tentu saja Kasim juga ikut sebagai pengendara kereta kudanya.

Di tengah perjalanan, Kasim memulai rencana jahatnya.

Kasim memberhentikan kereta kudanya, mengeluarkan pisau belati, lalu menghujamkannya ke dada Miluh yang sedang beristirahat di dalam kereta.

Miluh yang setengah terlelap tiba-tiba saja merasakan dengan instingnya akan adanya bahaya mengancam.

Segera dia terbangun lalu mencoba mengelak dari serangan Kasim.

Craatt..

Darah muncrat ke sekeliling dinding kereta. Serangan Kasim tak terelakkan.

Perut kiri bawah Miluh terluka parah, cukup beruntung pisau tidak menghujam dadanya.

Sebelum serangan berikutnya, Miluh dengan rekfleknya menendang Kasim lalu keluar dari kereta.

Sambil mencoba berlari dan tertatih menahan luka, Miluh masih belum mengerti apa yang dia alami saat ini.

Miluh terus berlari dan berlari, namun tetap tidak bisa menjaga jarak dari kejaran Kasim.

Miluh berhenti berlari, di hadapannya terbentang jurang yang sangat curam.

Kasim mendekati Miluh dengan pisau belatinya, bersiap untuk serangan penghabisan.

Di belakang jurang, di depan Kasim.

Miluh terpojok.

Terlelah dan mulai menyerah, Miluh duduk sedikit berbaring sambil menahan luka, menanti ajal di depan mata.

“Kasim! Kau sungguh terrlaaaaluuuuu..!! Kenapa Kau coba membunuhku?!” teriak Miluh sambil terengah-engah, tidak percaya Kasim yang sangatlah setia begitu tega melakukan hal ini padanya.

Kasim berhenti, melihat cincin yang ada di jari Miluh dengan tatapan tamak.

Miluh segera menyadari apa yang terjadi. Ternyata Kasim mau merebut cincin jimatnya!

“Yaa, betul.. Tuan Miluh.. Aku menginginkan cincin itu.. Aku mau jadi kaya raya seperti Tuan.. Aku mau beli PS5 dan main game sepuasnya.. Beli rumah superr mewah berbahan emas.. Punya mobil sport Lamborghini Aventador, Mustang klasik, motor Harley Davidson.. Jalan-jalan ke luar negeri, ke Bali, Lombok, Grand Canyon, Tembok Cina, Paris, Jepang, Korea, pokoknya ke seluruh dunia, bahkan wisata ke luar angkasa.. daaan yang pastinya yahh yang paling penting.. Aku akan selfie kemewahan dan kesenanganku ini, lalu kuposting di IG dan FB biar semua orang di dunia tahu bahwa Aku adalah seorang SULTAN dan membuat mereka semua iri padaku..! AHAHA HAHA HAHA HAHAHA!!!

Mendengar niat busuk itu, Miluh semakin tidak ingin cicinnya dimiliki oleh Kasim.

Di tengah keputusasaan, Miluh setengah sadar berpikir bagaimana cara bisa bertahan hidup dan mencegah cincin ini dimiliki oleh Kasim.

Kasim mulai mendekati Miluh dengan berjalan perlahan dan bersiap untuk melakukan serangan penghabisan.

Miluh sangat terdesak.

Tidak ada pilihan lain, aku harus melakukannya, pikirnya.

Sebelum Kasim bergerak untuk serangan terakhirnya, Miluh dengan segera melepas cincin jimat dari jarinya, memasukkan cincin itu ke dalam mulut, dan menelannya.

Kasim murka.

Dia lalu melancarkan serangan pisau belatinya ke dada Miluh.

Dengan seluruh tenaga yang masih tersisa, Miluh mengelak sambil menjatuhkan diri ke jurang.

Habislah Aku.. pikirnya.

Miluh jatuh ke jurang, tercebur ke sungai, lalu tenggelam terbawa arus sungai yang sangat deras.

Mengalami banyak luka yang didapat, Miluh ternyata masih bisa bertahan hidup.

Terdampar di tepi sungai yang entah di mana, Miluh akhirnya siuman.

Sedikit gegar otak, karena luka di kepala, Miluh masih sedikit ingat trauma yang telah dihadapinya.

Akibat dari menelan cincin, pita suara Miluh terluka, dia tidak bisa berbicara lagi, hanya suara ‘meoooong’ yang bisa keluar dari mulutnya.

Agar Kasim tidak menemukan cincinnya, setelah membuang kotoran, Miluh selalu menguburnya.

Pada saat berjalan pun, dia sekarang mulai merangkak supaya tidak ditemukan oleh Kasim.

Dan dia juga menjadi takut air, trauma setelah tenggelam terbawa arus sungai yang deras.

Hal-hal ini dilakukan Miluh sepanjang hidupnya dan keturunannya tetap melakukannya sampai saat ini.

#cerpen