#pripramudya

Coaching untuk Pengembangan Potensi Tim

#karir

Beberapa minggu lalu, saya diundang perusahaan untuk mengikuti workshop bagaimana memotivasi dan mengoptimasi ide tim. Workshop ini diikuti oleh peserta tingkat managerial. Harapannya dengan mengikuti workshop ini, peserta dapat meningkatkan kemampuannya dalam hal mengelola bawahan agar dapat memberikan penugasan secara efektif serta dapat membimbing bawahannya dalam merumuskan permasalahan, mencari alternatif solusi, dan menetapkan solusi yang paling tepat melalui pertanyaan-pertanyaan yang menginspirasi.

Dari materi yang disampaikan dalam workshop ini, ada satu bagian yang menurut saya cukup menarik untuk saya ceritakan di tulisan kali ini.

Yakni coaching.

Apa itu Coaching?

Coaching adalah bagaimana memaksimalkan potensi tim dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menginspirasi.

Coaching dapat dilakukan ketika ada permasalahan tertentu yang perlu disolusikan. Kalau menurut materi yang disampaikan workshop waktu itu, coaching dapat diberikan ketika staf/tim kamu datang secara mandiri hendak bertanya atau berdiskusi terkait permasalahan tugasnya.

Bagaimana Cara Coaching?

Coaching dapat dilakukan dengan cara bertanya kepada coachee (staf yang menerima coaching) tentang permasalahannya sehingga dia bisa mensolusikan sendiri dan melakukan tindakan-tindakan untuk menjawab permasalahan tersebut.

Ada 5 jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam coaching ini:

  1. Clarify - Mengklarifikasi pernyataan yang diungkapkan oleh coachee terkait permasalahannya.
  2. Simplify - Pertanyaan yang dapat menyederhanakan dan menegaskan inti permasalahan.
  3. Multiply - Mengembangkan alternatif solusi dari permasalahan.
  4. Will it fly - Memilih solusi dari permasalahan.
  5. Do it by - Menentukan tindakan-tindakan yang dilakukan setelahnya.

Kelima jenis pertanyaan ini tidak harus ditanyakan secara berurutan. Kamu bisa kembali ke awal jika memang diperlukan agar bisa lebih memahami inti permasalahannya.

Contoh Coaching

Misalkan kamu adalah seorang manajer proyek konstruksi pembangunan gedung. Salah satu material bangunan yang seharusnya saat ini tiba di lokasi konstruksi tidak datang tepat waktu.

Staf kamu yang menangani jadwal pengiriman material datang melapor tentang hal ini dan meminta arahan harus bagaimana.

Kamu bisa langsung melancarkan 5 jurus pertanyaan coaching.

Clarify

Simplify

Multiply

Will it fly

Do it by

Yang perlu diperhatikan adalah saat kamu memberikan pertanyaan-pertanyaan ini, kamu dianjurkan untuk tidak mengarahkan coachee sesuai pendapat yang kamu inginkan.

Pertanyaan seperti “Kalau kamu pilih solusi ini, bukannya lebih susah dieksekusi?" atau “Menurut saya, penyebabnya bukan faktor internal, tetapi eksternal, kira-kira kamu setuju nggak?" tidaklah dianjurkan.

Jadi, solusi dan tindakan dari hasil coaching ini adalah murni pemikiran dan pendapat dari coachee. Apapun akibat yang ditimbulkan dari proses ini dapat dijadikan pembelajaran sepenuhnya untuk kebaikan coachee/staf maupun perusahaan.

Tujuan Coaching

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, tujuan coaching adalah mengoptimalkan potensi tim/staf. Dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan di atas, harapannya staf kamu dapat mensolusikan dan merencanakan serta berkomitmen sendiri tindakan-tindakan yang dapat menanggulangi tantangan ataupun permasalahan selama bertugas di tempat kerja.

Tim kamu akan lebih berkembang dengan metode coaching seperti ini, dapat berpikir dan bertindak lebih cepat serta efektif tanpa harus diperintah terlebih dulu.

Hanya saja kekurangannya adalah bisa saja solusi yang dilakukan coachee tidak terlalu efektif mengatasi permasalahan sementara terkadang kamu sebagai atasan yang lebih berpengalaman sudah tahu solusi yang tepat.

Apa Bedanya antara Konseling, Mentoring, dan Coaching?

Inilah salah satu yang membuat bingung di workshop kemarin, tetapi akhirnya dapat dijawab instruktur dengan cukup jelas.

Konseling merupakan sesi yang lebih fokus tentang bagaimana mengatasi permasalahan pribadi staf terkait. Biasanya permasalahan pribadi ini terjadi di masa lalu dan bagaimana dapat mengatasinya sehingga performa kerja saat ini tidak terpengaruh oleh permasalahan tersebut.

Mentoring adalah bagaimana cara mengajarkan ilmu pengetahuan/knowledge/expertise ke orang lain. Tujuannya adalah agar yang diajarkan dapat memiliki pengetahuan/kapabilitas/kemampuan yang minimal sama dengan mentor.

Coaching lebih ke memaksimalkan dan mengembangkan potensi tim. Fokus utamanya adalah perubahan perilaku staf di saat ini agar dapat lebih baik ke depannya. Permasalahan yang disolusikan biasanya terkait dengan penugasan pekerjaan.

Pendapat Saya Tentang Coaching

Setelah mengikuti workshop tentang coaching ini, saya mendapatkan pencerahan dan pandangan baru tentang mengelola tim. Selama ini, saya berpikir menjadi manajer atau atasan harus bisa mengarahkan bawahannya agar dapat bekerja secara optimal. Seluruh aktivitas tim harus diatur oleh manajer.

Dengan metode coaching ini, pekerjaan manajer diharapkan menjadi lebih mudah karena dengan pertanyaan-pertanyaan inspirasi yang diajukan, staff dapat bekerja lebih optimal serta menyelesaikan tugas lebih efektif dan efisien.

#karir